DESAIN DAN ANALISIS OTOMATISASI
ALAT PENGGULUNG BENANG
OTOMATIS BERBASIS
SENSOR OPTIK
Santi Susilowati1,
Akhmad Dzakwat2, Sri Wahyu Suciyanti3, Randi Setiawan4
Jurusan
fisika FMIPA,
Universitas Lampung
Jl. Prof. Dr. Soemantri
BrojonegoroNo. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145
ABSTRAK.
Telah
di lakukan penelitian untuk membuat sebuah alat penggulung benang secara
otomatis yang mbekerja menggunakan motor DC yang di kendalikakan oleh sistem
sensor cahay (LDR). Alat ini bekerja berdasarkan sistem kerja pada lampung
jalan. Jika ada cahaya yang di terima oleh LDR maka alat penggulung benang ini
tidak akan bekerja, sebaliknya apabila sensor LDR tidak menerima cahaya maka
lampung dapat bekerja. Sensor LDR di pasang dengan menggunakan metode pembagi
tegangan (voltage divider), sedangkan pada rangkaian pengkondisi sinyal
memanfaatkan prinsip Op-Amp sebagai komparator.
Kata
kunci : Sensor Cahaya (LDR), Alat penggulung benang, Motor DC.
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi sekarang ini sudah sangat canggih dengan banyak di temukan berbagai
macam alat elelktronik, baik yang bekerja secara otomatis maupun manual.
Teknologi tresebut meliputi, skala industri hingga skala rumah tangga. Dengan
adanya alat-alat elektronik yang bekerja secara otomatis dapat meningkatkan
laju produksi, kualitas produksi, menurunnya biaya produksi dan meniadakan
pekerjaan-pekerjaan rutin yang harus dilakukan setiap hari. Begitupun dengan
industri tekstil yang saat ini perkembangannya sangat pesat karena kebutuhan
manusia yang meningkat, sehingga diperlukan suatu elemen penting yang dapat
mengkonversikan suatu variabel fisis yang akan diukur kedalam bentuk sinyal
elektrik, seperti sensor. Karena akan menjadi besaran non listrik menjadi
besaran listrik, sehingga proses pengendalian dalam dilakukan secara
elektronik.
Pada
umumnya, sensor terdiri dari dua janis yaitu sensor kimia dan sensor fisika.
Sensor cahaya merupakan salah satu contoh dari sensor fisika yang dapat digunakan
untuk merubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Sensor sebagai elemen
instrumentasi dan pengendaliannya secara elektronik, memerlukan sebuah
rangkaian penguatan yang dapat menguatkan sinyal masukan ke dalam suatu format
tertentu, seperti rangkaian Op-Amp. Rangkaian penguat yang umumnya digunakan
sebagai rangkaian pembanding tegangan adalah rangkaian penguat yang dapat
menguatkan sinyal ke dalam suatu format tertentu, seperti rangkaian Op-Amp.
Rangkaian penguat yang umuumnya digunakan sebagai rangkaian pembanding tegangan
adalah rangkaian penguat komporator. Atas
dasar beberapa pertimbangan diatas, maka akan dilakukan penelitian mengenai Analisis dan desain alat penggulung benang
menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor).
METODE PENELITIAN
Dalam
perancangan penggulung benang otomatis ini dilakukan beberapa tahap penelitian
diantara sebagai berikut.
Diagram Alir Penelitian
Diagram
alir penelitian merupakan proses dari langkah kerja yang dilakukan pada
penelitian ini. Diagram alir penelitian dapat di lihat pada Gambar 1.

Gambar
1. Diagram alir penelitian
Penelitian ini
menggunakan sensor peka cahaya yaitu LDR (light dependent resistor). Sensor LDR
di pasang dengan metode pembagian tenaga (volage divider). Dengan memanfaatkan
potensiometer dapat di tentukan seberapa besar kesensitifan alat terhadap perubahan
intensitas cahaya, sehingga dapat mengirim sinyal kerelay sehingga motor DC
bergerak memutar. Gambar 2. Merupakan
diagram blok rangkaian penggulung benang.

Gambar 2. Diagram
blok rangkaian penggulung benang
Tempat
proses penggulungan benang
Berikut ini gambar rangkaian tempat pennggulungan
benang

Gambar
3. Tempat
proses penggulungan benang
Gambar
3 diatas dapat dijelas tempat penggulung benang yang terbuat dari bahan fiber
dan pipa plastik, dipasang sejajar dengan alat penggulung, yang terletak
diantara LED dan LDR. Kemudian alat ini digunakan sebagai tempat terjadi
penggulungan benang antara benang yang satu dengan yang lain.
Perancangan alat penggulung benang
Berikut
ini adalah gambar perancangan alat penggulung benang, yang terdiri dari LED,
Fiber, LDR, motor DC, pada gambar 4 dijelaskan proses atau cara kerja dari alat
penggulungan benang. Apabila LDR terkena cahaya maka proses penggulung benang
tersebut tidak dapat bekerja dan sebaliknya apabila LDR tersebut tidak terkena
cahaya (cahaya tersebut terhalang oleh plastik fiber yang berwarna gelap) maka
alat penggulung tersebut akan bekerja

Gambar
4. Perancangan alat penggulung benang
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil penelitian
yang telah dilakukan sebagai berikut:
No
|
Intensitas
Cahaya (Watt/
![]() |
Jarak
(m)
|
1
|
40,2
|
0,10
|
2
|
36,1
|
0,09
|
3
|
31,5
|
0,08
|
4
|
29,3
|
0,07
|
5
|
24,6
|
0,06
|
6
|
21,9
|
0,05
|
7
|
21,3
|
0,04
|
8
|
18,1
|
0,03
|
9
|
16,4
|
0,02
|
10
|
08,3
|
0,01
|
Tabel 1. Perubahan
jarak terhadap intensitas cahaya
No
|
Intensitas
Cahaya (Watt/
![]() |
Resistansi
(kOhm)
|
1
|
40,2
|
6,7
|
2
|
36,1
|
8,0
|
3
|
31,5
|
12,4
|
4
|
29,3
|
13,3
|
5
|
24,6
|
16,7
|
6
|
21,9
|
17,7
|
7
|
21,3
|
19,5
|
8
|
18,1
|
20,1
|
9
|
16,4
|
21,3
|
10
|
08,3
|
22,6
|
Tabel 1. Perubahan
intensitas cahaya terhadap resistansi
No
|
Intensitas
Cahaya (Watt/
![]() |
Resistansi
(kOhm)
|
1
|
0,01
|
6,7
|
2
|
0,02
|
8,0
|
3
|
0,03
|
12,4
|
4
|
0,04
|
13,3
|
5
|
0,05
|
16,7
|
6
|
0,06
|
17,7
|
7
|
0,07
|
19,5
|
8
|
0,08
|
20,1
|
9
|
0,09
|
21,3
|
10
|
0,10
|
22,6
|
Tabel 1. Perubahan
jarak terhadap resistansi
No
|
Intensitas Cahaya (Watt/
![]() |
Resistansi
(kOhm)
|
1
|
20
|
14,30
|
2
|
19
|
12,70
|
3
|
18
|
11,60
|
4
|
17
|
10,98
|
5
|
16
|
9,45
|
6
|
15
|
8,66
|
7
|
14
|
8,00
|
8
|
13
|
7,20
|
9
|
12
|
6,25
|
10
|
11
|
5,75
|
Tabel 1. Hubungan
antara perubahan penjang benang dengan waktu
Pembahasan
Pada penelitian ini
digunakan lux meter sebagai alat pengukur intensitas cahaya, berikut tabel
pengukuran yang telah dilakukan

Grafik 1. Grafik
hubungan perubahan jarak terhadap intensitas cahaya
Pengukuraan yang
pertama ini yaitu pengukuran jarak tehadap intesitas cahaya atau kuat
penerangan, dengan cara memvariasikan jarak antara LED dengan LED dengan range
antara 1 cm sampai 10 cm. Maka diperoleh persamaan intensitas cahaya seperti
berikut.

dan persamaan
intensitas cahaya

setelah di subttusikan
maka di dapatkan persamaan berikut.

Dapat dilihat bahwa
hubungan jarak antara intensitas cahaya adalah berbanding lurus, semakin besar
jarak antara LED dengan LDR maka intensitas cahayanya akan semakin besar.

Grafik 2. Grafik
hubungan perubahan resistansi terhadap intensitas cahaya
Pengukuran kedua
dilakukan dengan cara mengukur intensitas cahaya dengan menggunakan lux meter,
dengan memvariasikan jarak antara 1 cm sampai 10 cm, sehingga di peroleh grafik
hubungan intensitas cahaya berbanding terbalik dengan resistansi, semakin besar
intensitascahaya maka akan semakin kecil nilai resistansi tersebut

Gambar 3. Grafik
hubungan perubahan resistansi terhadap intensitas cahaya
Pengukuran ketiga yaitu
pengukuran jarak terhadap resistansi dengan cara memvariasikan jarak antara LED
dengan LDR dengan range 1 cm sampai 10 cm. Maka diperoleh hubungan antara jarak
berbanding lurus dengan resistansi. Bahwa semakin besar jarak antara LED dengan
LDR maka nilai resistansinya akan semakin besar.

Grafik 4. Grafik
hubungan antara prubahan panjang benang terhadap waktu
Pengukuran keempat yaitu pengukuran kecepatan penggulung
benang dengan mevariasikan lintasan panjang benang terhadap waktu range 1 cm.
Sehingga diperoleh grafik hubungan antara perubahan panjang benang berbanding
lurus terhadap waktu, semakin besar panjang benang maka waktunya akan semakin
besar.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan dapat direalisasikan sebuah alat penggulung benang otomatis
menggunakan sensor LDR dan motor DC. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat
di proleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan
jarak berbanding lurus terhadap intensitas cahaya. Dengan persamaan y= -314,36
x +42,06 dan
= 0,9725

2. Nilai
resistansi LDR berbanding terbalik terhadap intensitas cahaya. Dengan persamaan
y= -0,5584+29,662 dan
= 0,9522

3. Perubahan
jarak berbanding lurus terhadap resistansi. Dengan persamaan y= 178,36 + 6,02
=0,956

4. Panjang
benang hasil gulunggan berbanding lurus terhadap terhadap waktu. Dengan
persamaan y= x + 10 dan
=1

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT,
Rabb pencipta alam semesta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengucapkan terimakasih kepada bapak Akhmad Dzakwan, S.Si selaku pembimbing ata
kesediaanya memberikan arahan, bimbingan, ide dan saran dalam penyelesaian
jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Areny,
R.P. and Webster, J.G. 1991. Sensor and
sinyal Conditioning. John Wiley & Sons. Inc. Canada.
Roberston,
J. B. 2003. Keterampilan Tehnik Listrik
Praktis. Yrama Widya. Bandung.
Sutrisno.
1986. Elektronika Teori dan Penerapannya Jilid
I. ITB. Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.